Kamis, 30 April 2015

JAKARTA MASUK DAFTAR KOTA TERMACET DI DUNIA

Jakarta dinobatkan sebagai kota termacet di dunia. Hasil itu merupakan survei data indeks stop-start yang dibuat Castrol Magnatec.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Risyapudin Nursin mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI sedang berupaya mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Upaya-upaya Pemprov DKI dapat dilihat dari program-program yang dicanangannya. Beberapa contoh upaya tersebut ialah pembangunan jalur Transjakarta, Mass Rapid Transit (MRT), monorel, pembatasan 3 in 1 hingga pembatasan kendaraan pribadi.

"Itu upaya-upaya pemerintah yang mana kita harus mendukung kebijakan itu," terang Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Risyapudin Nursin, Rabu (4/2).

Di saat Pemprov DKI membangun upaya-upaya tersebut, Ditlantas tetap melakukan peranannya untuk membantu pemerintah mengurai kemacetan. Ditlantas juga mengawasi serta pengendalian kemacetan-kemacetan yang terjadi.

Salah satu cara yang diupayakan Ditlantas dalam mengurai kebijakan ini ialah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan. Kerja sama yang dilakukan salah satunya ialah dalam hal pengaturan lampu traffic light. 

Untuk titik-titik yang dengan jumlah volume kendaraan yang terlalu padat, maka akan diberikan kesempatan lampu hijau menyala dua kali. Risyapudin mengakui cara yang digunakan dalam mengurai kemacetan lalu lintas sejauh ini masih melalui cara yang konvensional atau manual. Hal itu menjadi kendala penguraian kemacetan belum bisa dilaksanakan dengan lebih cepat.

menurut analisis penyebab utama kemacetan di Jakarta adalah

1. Tidak adanya pelebaran jalan. Sedangkan jumlah kendaraan bermotor terus bertambah dari tahun ke tahun. Sebagian pajak kendaraan seharusnya disisihkan untuk biaya pelebaran atau pembuatan jalan baru.

2. Kemakmuran yang membuat semua orang mampu beli kendaraan, ditunjang pula oleh sistem perkreditan. Juga kota Jakarta sebagai tujuan migrasi membuat padat kota ini.

3. Putaran Arah (U-Turn). Ini tidak di-design dengan baik. Hampir pada setiap u-turn terjadi kemacetan. Bagian tata kota khususnya lalu lintas tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Banyak kasus kendaraan melakukan u-turn sampai 2 atau 3 jalur sedangkan lebar jalan hanya 4 jalur.

4. Perilaku kendaraan umum menaikkan dan menurunkan di sembarang tempat. Sering kali juga menaikkan atau menurunkan penumpang di tengah2 jalan karena sopirnya malas menepi!

5. Adanya kendaraan dengan ukuran sedang seperti Bajaj! Jika sedang dalam kemacetan, seringkali Bajaj menyelinap di antara 2 mobil. ni menghambat arus jalan yang sebenarnya bisa digunakan oleh pengendara sepeda motor. Sopir Bajaj merasa muat kali untuk masuk di celah2 kemacetan dan akhirnya malah memperparah kemacetan itu sendiri. Bayangkan kemacetan mobil itu adalah tubuh kita dan celah2 kemacetan itu arus darah tubuh kita. Dan Bajaj itu adalah gumpalan minyaknya yang menghambat arus darah.

6. Hujan, cukup setengah jam saja bisa membuat Jakarta macet total. Lagi - lagi sistem tata kota yang kurang apik. Alasan lainnya semua memilih naik mobil sendiri dan pada akhirnya mempersempit jalan sehingga membuat kemacetan yang panjang.

7. Kesalahan teknis seperti lampu lalu lintas yang mati. Ataupun ada kendaraan yang mogok di tepi atau tengah jalan.

8. Persimpangan tanpa lampu lalu lintas

9. Rendahnya disiplin kita semua. Baik pemilik mobil, motor, sopir kendaraan umum, penumpang kendaraan umum, pengguna jalan, pedagang kaki lima. Semua turut mempunyai andil dalam kemacetan di Jakarta.


refrensi : http://indonesiaindonesia.com/f/42454-penyebab-kemacetan-jakarta/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar